Rabu, 29 Agustus 2012

Tips Install Ulang PC atau Notebook


Mungkin sering kali kita mengalami masalah dengan PC atau notebook yang mengharuskan untuk install ulang sebagai jalan keluar terakhirnya. Ada baiknya sebelum anda menginstall ulang PC anda, sebaiknya anda simak beberapa hal berikut ini yang mungkin membantu anda,

  1. Bila anda terpaksa harus menginstall ulang PC atau notebook anda, perhatikan baik-baik dokumen yang tersimpan di dalam drive sistem anda (biasanya Drive C, tergantung anda waktu menginstallnya dulu), karena setelah install ulang, dokumen atau file-file di drive tersebut akan terhapus. Jadi, sebaiknya selamatkan dulu data-data yang menurut anda penting dan saran dari saya sebaiknya anda jangan menaruh file-file penting di drive C/system anda.
  2. Persiapkan driver-driver yang mendukung PC atau notebook anda. Untuk Windows 7 yang saat ini sudah beredar, biasanya sudah otomatis menginstall driver di PC anda (audio, video, LAN, dll), namun bila anda menginstall notebook anda, mungkin anda harus persiapkan CD driver yang disertakan ketika anda membeli dari toko karena untuk notebook biasanya harus menginstall driver tersendiri agar fitur-fitur seperti audio, video, LAN, WiFi dan lainnya dapat berjalan lancar. Namun bagaimana bila CD driver anda hilang, tenang saja anda dapat mencari driver tersebut di website vendor merk notebook anda. Bila laptop anda merupakan model-model terbaru masih mudah untuk mencarinya, namun bila laptop anda model-model lama, anda harus berusaha extra untuk mencarinya.
  3. Bila anda malas mencari di internet atau karena jaringan internet anda tidak mendukung untuk mendownload semua file driver yang ada, ada kemudahan untuk itu. Anda dapat menggunakan softaware untuk memback-up semua driver hardware dari PC atau notebook anda menggunakan software "Driver Genius Professional". Serahkan saja urusan back up driver PC atau notebook anda, dan anda tidak usah repot-repot mencari driver yang diperlukan di internet. Software keluaran driver-soft.inc ini memang dapat diandalkan untuk urusan update, back-up dan restore driver PC, notebook, printer, ataupun hardware lainnya yang terinstalasi di dengan PC atau notebook anda. Tentu semua itu dapat berjalan lancar bila sebelum install ulang, PC atau notebook anda masih bisa berjalan normal untuk menginstall software ini, jika tidak terpaksa anda harus berusaha extra keras lagi. Saran saya, pencegahan itu lebih baik daripada penginstalan, jadi pastikan bila anda sudah menginstall ulang, jangan lupa untuk menginstal software ini dan back up lah driver anda.
  4. Bila anda sudah yakin akan menginstal ulang dengan segala konsekuensinya, silahkan lakukan instal ulang dan jangan lupa untuk membuat list software-software apa saja yang akan anda instal kembali untuk memudahkan anda. Beberapa software wajib yang ada mungkin seperti Anti virus, Microsoft Office, software pemutar audio dan video, PDF reader, dan lain sebagainya tergantung kebutuhan anda.
Sekian tips dari saya, semoga membantu anda yang awam dalam masalah komputer. Thanks!

Selasa, 28 Agustus 2012

MENGENAL WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA



MENGENAL WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia atau sering disingkat dengan WPP NRI merupakan wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan, konservasi, penelitian, dan pengembangan perikanan yang meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut territorial, zona tambahan, dan zona ekonomi ekslusif Indonesia (ZEEI).

Penentuan WPP-NRI yang sebelumnya berdasarkan pada daerah tempat ikan hasil tangkapan didaratkan di pelabuhan perikanan yang terbagi kedalam 9 WPP-NRI, sebagai berikut:
  1. Selat Malaka meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Riau.
  2. Laut Cina Selatan meliputi Provinsi Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat.
  3. Laut Jawa meliputi Provinsi Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Ja.wa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan.
  4. Laut Flores dan Selat Makassar meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara.
  5. Laut Banda meliputi Provinsi Maluku.
  6. Laut Arafura meliputi Laut Aru, dan Laut Timur Timor meliputi Provinsi Papua.
  7. Laut Seram dan Teluk Tomini meliputi Teluk Tomini dan Laut Seram meliputi Provinsi Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat.
  8. Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik meliputi Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, Papua dan Kalimantan Timur.
  9. Samudera Hindia meliputi Provinsi Aceh,Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Penentuan WPP-NRI berdasarkan metode ini sudah tidak sesuai dengan prinsip pengelolaan perikanan terkait pemantauan potensi sumberdaya ikan. Hal itu dikarenakan dasar dalam penentuan 9 (Sembilan) WPP-NRI berdasarkan tempat pendaratan ikan.

Terkait hal tersebut, dalam rangka pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan, Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Ikan (KOMNASJISKAN) melakukan revisi WPP-NRI dari 9 WPP-NRI menjadi 11 WPP-NRI. Penentuan 11 WPP-NRI mengacu kepada FAO (Food and Agriculture Organization of The United Nations) dimana penomoran dan pembagian wilayah pengelolaan sudah sesuai standar internasional FAO.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.01/MEN/2009 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia telah menetapkan pembagian WPP menjadi 11 WPP yaitu,
  1. WPP-RI 571 meliputi perairan Selat Malaka dan Laut Andaman;
  2. WPP-RI 572 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan Selat Sunda;
  3. WPP-RI 573 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa hingga sebelah Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian Barat;
  4. WPP-RI 711 meliputi perairan Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan;
  5. WPP-RI 712 meliputi perairan Laut Jawa;
  6. WPP-RI 713 meliputi perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali;
  7. WPP-RI 714 Meliputi perairan Teluk Tolo dan Laut Banda;
  8. WPP-RI 715 meliputi perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram dan Teluk Berau;
  9. WPP-RI 716 meliputi perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera;
  10. WPP-RI 717 meliputi perairan Teluk Cenderawasih dan Samudera Pasifik;
  11. WPP-RI 718 meliputi perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian Timur.



Adapun dasar dari penomoran WPP-RI di Indonesia adalah mengacu kepada pengaturan “Fisheries Area” dari FAO. Di Indonesia sendiri, masuk kedalam Fishing Area 57 (Indian Ocean, Eastern) dan 71 (Pacific, Western Central) dari 19 Fishing Areas yang ada di dunia. Berikut 19 Fishing Areas berdasarkan FAO:
  1. Area 18 (Arctic Sea)
  2. Area 21 (Atlantic, Northwest)
  3. Area 27 (Atlantic, Northeast)
  4. Area 31 ( Atlantic, Western Central)
  5. Area 34 (Atlantic, Eastern Central)
  6. Area 37 (Mediterranean and Black Sea)
  7. Area 41 (Atlantic, Southwest)
  8. Area 47 (Atlantic, Southeast)
  9. Area 48 (Atlantic, Antarctic)
  10. Area 51 ( Indian Ocean, Western)
  11. Area 57 (Indian Ocean, Eastern)
  12. Area 58 (Indian Ocean, Antarctic and Southern)
  13. Area 61 (Pacific, Northwest)
  14. Area 67 (Pacific, Northeast)
  15. Area 71 (Pacific, Western Central)
  16. Area 77 (Pacific, Eastern Central)
  17. Area 81 (Pacific, Southwest)
  18. Area 87 (Pacific, Southeast)
  19. Area 88 (Pacific, Antarctic)


Indonesia sendiri tercakup dalam dua fishing areas, yaitu Area 57 dan Area 71. Untuk Major Fishing Area 57, yang terdiri dari
  1. Bay of Bengal (Subarea 57.1)
  2. Northern (Subarea 57.2)
  3. Central (Subarea 57.3)
  4. Oceanic (Subarea 57.4)
  5. Western Australia (Subarea 57.5)
  6. Southern Australia (Subarea 57.6)

Dimana perairan Indonesia termasuk ke dalam Subarea 57.1 dan 57.2.